KAMPAR- MAKLUMAT. COM, Skandal memalukan kembali mencoreng wajah lembaga terhormat DPRD Kampar. Kali ini, dugaan kasus asusila yang melibatkan salah seorang anggota dewan dari Partai NasDem, berinisial P, memicu kemarahan publik.
M. Akhyar Chomel, Ketua Umum Forum Muda Kampar Riau (FMKR), tampil di garis depan menyuarakan tuntutan. Ia meminta Badan Kehormatan (BK) DPRD Kampar tidak tinggal diam dan segera mengambil langkah hukum serta etik terhadap sang legislator yang diduga melakukan perbuatan amoral tersebut.
"Ini bukan sekadar aib pribadi. Ini memalukan! Kampar adalah tanah ulama, tanah adat, tanah marwah. Jika masalah ini tidak dituntaskan, sejarah akan mencatatnya sebagai noda hitam dalam peradaban Kampar," ujar Akhyar tegas saat diwawancarai, Jumat (14/6).
FMKR menilai kasus ini sangat serius, karena mencederai martabat lembaga dan masyarakat Kampar secara umum. Ia mengingatkan bahwa Kampar bukan sekadar daerah administratif, melainkan wilayah yang selama ini dijuluki sebagai "Mekah-nya ulama" di Provinsi Riau.
Akhyar menegaskan, jika BK DPRD Kampar tidak segera bertindak, maka gelombang kemarahan rakyat tak akan terbendung.
"Kami siap turun ke jalan! Saya yakin pemuda, mahasiswa, dan masyarakat akan bersatu menuntut keadilan. Jangan tunggu sampai rakyat bergerak," ancamnya.
FMKR juga mendesak Partai NasDem untuk bersikap transparan dan tidak melindungi kadernya yang terlibat dalam perbuatan tercela. Menurut Akhyar, ini menjadi momen pembuktian apakah partai dan dewan benar-benar berpihak pada etika dan moral publik.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari BK DPRD Kampar maupun dari pihak Partai NasDem. Namun tekanan publik terus meningkat seiring dengan beredarnya informasi yang menyebut korban telah melaporkan kasus ini secara resmi ke BK.*** aldo
#skandal Dewan Kampar #BK DPRD Kampar #DPRD Kampar