Kampung Wabup Kampar Diserbu Lalat, Warga Minta Peternakan Ayam Ditutup

Kampung Wabup Kampar Diserbu Lalat, Warga Minta Peternakan Ayam Ditutup

MAKLUMAT ONLINE- Kampar , Warga Desa Lubuk Sakat, Kecamatan Perhentian Raja, Kabupaten Kampar, mengeluhkan serbuan lalat yang diduga berasal dari peternakan ayam milik PT. Ciomas Adisatwa. Ledakan populasi lalat terjadi hampir setiap kali panen ayam berlangsung, menyebabkan keresahan besar di tengah masyarakat. Warga menyebut lalat masuk hingga ke dalam rumah, mengotori makanan, dan menimbulkan gangguan kesehatan seperti diare, gatal-gatal, hingga sakit perut, khususnya pada anak-anak.

“Sudah tidak bisa hidup tenang lagi. Anak-anak kami jadi korban. Ini sangat tidak layak ada di dekat pemukiman,” kata Rudi, salah satu warga terdampak.

Yang lebih mengkhawatirkan, dampak dari aktivitas peternakan ini tidak hanya dirasakan warga Lubuk Sakat saja. Serangan lalat juga terjadi di Desa Teratak Buluh yang merupakan kampung halaman Wakil Bupati Kampar, Misharti. Keluhan serupa datang dari warga di daerah Perhentian Raja dan sejumlah desa lainnya di sekitarnya. Mereka menilai keberadaan peternakan tersebut sudah sangat mengganggu dan mencemari lingkungan secara luas.

Warga menuntut Pemerintah Kabupaten Kampar, terutama Wakil Bupati, untuk turun langsung ke lapangan dan segera menghentikan operasional peternakan ayam yang dianggap abai terhadap dampak lingkungan ini. Hingga berita ini diturunkan, pihak PT. Ciomas Adisatwa belum memberikan tanggapan resmi meski telah dihubungi oleh tim media.

Masyarakat menduga aktivitas peternakan tersebut telah melanggar sejumlah ketentuan hukum, seperti Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Pertanian tentang pedoman budidaya ternak yang baik, serta kemungkinan melanggar zonasi tata ruang wilayah jika terbukti beroperasi di dekat permukiman.

Warga mendesak agar izin lingkungan PT. Ciomas Adisatwa ditinjau ulang, penegakan hukum dilakukan terhadap pelanggaran tata kelola limbah, dan lokasi peternakan dipindahkan ke tempat yang tidak berdampak pada permukiman warga. Jika tidak segera ditindak, warga khawatir situasi ini akan menimbulkan konflik sosial dan memperburuk kondisi kesehatan masyarakat di banyak desa. (*)

#Lubuk sakat #Kandang Ayam Lubuk sakat